Menangisi Saudara



Wajah memelas itu

Lalu tampak kusutlah mata penglihatan.

Seperti mimik bibir yang hendak terucap.

Tapi menahan jiwa yang sesak kekalutan.

Perasan apalagi ini.

Genggamanku hampir goyah.

Ku perjuangkan harapan tinggi titian izzah.

Ternyata, mimpi itu kalian hempaskan dengan hatimu yang secuil.

Aduhai malang nian engkau nak!!

Mimpimu sebatas itu.

Tapi Engkau tak melihat matahari itu selalu berputar cepat.

Menggilasmu dengan hayalan dunia dina.

Kalaulah matahari itu dua.

Pintalah satu di antaranya.

Remukkan dengan genggaman.

Lalu kau taburkan.

Di arena perasaan menggelora.

Begitu enaknya dirimu.

Membunuh saudaramu seiman dengan sikapmu.

Hayalanmu benar-benar membuat kami sakit hati.

Karena perjuanganku tidak sampai di sini
Tag : Motivasi
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top