Puisi Hujan

Sesekali aku menengok ke awan.

Sesekali aku menengok jam tangan.

Suara bising angin tak tampak membuatku bergetar.

Merinding dengan suara menggelegar.

Petir.. gumamku..

Aku tengok lagi jam tangan yang geraknya lambat beraturan.

Hujan... ya aku mengharap hujan segera datang.

Satu persatu air dari langit itu turun dengan cepat.

Aku biarkan diriku diterpanya..

Semoga saja.. hujan ini membuat basah semua pakaian yang ada.

Agar hujan menutupi apa yang aku rasa.

Brusss... bak disembur ribuan butir bening.

Inilah waktu aku mengadu, tatkala hujan datang. Aku percaya pintu keberkahan Tuhan menyapa..

Hujan yang membuatku tak bergeming.

Menikmati setiap aliran air yang memoles tubuh yang kecil.

Aku tengok lagi ke angkasa...

Ternyata aku bagian makhluk yang kerdil

Hujan...

Aku harap jangan berhenti saat ini.

Agar aku tak terlihat manusia yang sedang menangisi diri.
Tag : Renungan
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top