Puisi Malam

Waktu dimana kesibukan sudah hilang

Cahaya yang menyingkir dari belahan jalan langit

Hiruk pikuk telah usai kekosongan menjadi pahit

Hingga saat esok tiba pagipun datang.


Kukatakan pada seorang wanita yang menjadi tulang rusukku

Pergilah tidur dahulu aku akan menyusulmu!

Entah satu jam dua jam, semoga saja engkau bisa memejamkan matamu.

Tapi...

Bekas hujan itu masih terdengar

Gemericik menjadi irama malam yang mendendang

Bukan nyanyian haram, bukan pula bait syair hati penawar

Karena ini tawaran yang ada dalam malam melanglang.

Sudah satu jam berlalu

Kembali lagi aku menengok tulang rusukku..

Sudahkah dia nyenyak dalam tidurnya?

Aku harap malam dirinya tahu..

Aku ingin bersama dalam dekapannya.

Saat ini dan besok dan besoknya
Tag : Cinta, Puisi, Renungan
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top