Waktu dimana kesibukan sudah hilang
Cahaya yang menyingkir dari belahan jalan langit
Hiruk pikuk telah usai kekosongan menjadi pahit
Hingga saat esok tiba pagipun datang.
Kukatakan pada seorang wanita yang menjadi tulang rusukku
Pergilah tidur dahulu aku akan menyusulmu!
Entah satu jam dua jam, semoga saja engkau bisa memejamkan matamu.
Tapi...
Bekas hujan itu masih terdengar
Gemericik menjadi irama malam yang mendendang
Bukan nyanyian haram, bukan pula bait syair hati penawar
Karena ini tawaran yang ada dalam malam melanglang.
Sudah satu jam berlalu
Kembali lagi aku menengok tulang rusukku..
Sudahkah dia nyenyak dalam tidurnya?
Aku harap malam dirinya tahu..
Aku ingin bersama dalam dekapannya.
Saat ini dan besok dan besoknya
Cahaya yang menyingkir dari belahan jalan langit
Hiruk pikuk telah usai kekosongan menjadi pahit
Hingga saat esok tiba pagipun datang.
Kukatakan pada seorang wanita yang menjadi tulang rusukku
Pergilah tidur dahulu aku akan menyusulmu!
Entah satu jam dua jam, semoga saja engkau bisa memejamkan matamu.
Tapi...
Bekas hujan itu masih terdengar
Gemericik menjadi irama malam yang mendendang
Bukan nyanyian haram, bukan pula bait syair hati penawar
Karena ini tawaran yang ada dalam malam melanglang.
Sudah satu jam berlalu
Kembali lagi aku menengok tulang rusukku..
Sudahkah dia nyenyak dalam tidurnya?
Aku harap malam dirinya tahu..
Aku ingin bersama dalam dekapannya.
Saat ini dan besok dan besoknya