Syair untuk Para Budak Istana

Tertipu dengan Cinta Semu sang Budak

1. 

Aku sadar dan telah kulihat godaan dalam hatiku.

Kini aku yakin telah menyimpang dari yang kutuju

Janganlah jatuh cinta orang yang mencintai budak berlian.

Dia tidak akan bahagia dan tidak akan menuai kebahagian.

Dia mencintai selagi hadiah mengalir kepadanya.

Meluapkan cinta padamu selagi engkau masih kaya raya.

Begitulah yang dia lakukan hingga tiba kebangkrutan.

Dia menghidar darimu dan menunjukkan penolakan.

Pahamilah perkataanku wahai pecinta budak berlian.

Sudah kusampaikan nasehat menurut kemampuan.

2.

Kami seinggah di pntu Al-Karkhi di tempat yang menyenangkan.

Bertemu dengan para budak Al-Mufadhal yang cantik dan menawan.

Lemah lembut tidak saja kepada para tamu yang datang.

Tidak pula terhadap tuan-tuan mereka yang terpandang.

Kesenangan yang dirasakan jika tamu sedikit malunya.

Dia melupakannya padahal tidaklah dia melupakannya.

Dia banyak mencela kewibawaan dan yang menjaganya.

Sekiranya tak berlemah lembut dan tidak bersama.

Dia mengetuk dengan ketukan pemberani karena ketakutan.

Untuk menarik perhatian yang memandang dan memperhatikan.

Jangan takut, tunjuk dengan tangan dan lihat dengan pandangan.

Seorang teman pendamping sekiranya engkau tidak keberatan.

Jauhi sinar lampu dan cari tempat yang serupa dengannya.

Mendekatlah jika lampu sudah mati dan peluklah dia.

Mintalah dengan tidak tertolak dan bertanyalah yang tidak bisu.

Tidurlah tanpa kegundahan dan bangunlah tanpa buru-buru.

[Wanita-wanita Istana 220, Darul Falah]
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top