Pantun Nasehat (Bagian 1)

Setiap waktu, setiap hari
Pantun nasehat banyak dicari
Dengan alasan untuk bekal diri
Dicari-cari oh ternyata masuk di blog buat puisi

Permisi tuan sebelum anda baca pantun nasehat
Bacalah bismillah
Ulun takut jika tuan kelana menjelajah tersesat
Bukan apa-apa, karena banyak kata harus dipilah

Bulak biji indah didahan
Dahan dari pohon kecapi
bait ini sebagai awalan
Pantun nasehat akan segera di mulai

Buku putih yang berdebu
Terbuka lebar untuk dibaca
Boleh memilih ilmu tuk berguru
Tapi jangan lupa orang tua

Tali temali bagian dari pramuka
Simpul mati jangan dibuat
Kenapa hiduppun merana
Tetapi masih suka maksiat

Ayam datang mengeram di dapur
Berharap anak keluar dari telur
datang ibu membawa nampan
Aduh..Nasib telurpun diujung wajan

Tiada wajan, pancipun jadi
Tiada lauk, telurpun jadi
Siapa yang berani berkorban
Orang dekatpun menikmati

Anak galau muram durja
Menanti cinta tidak ada ujungnya
hari-hari hanya melamun saja
Lebih baik berdzikir saja

Meja kayu dari mahoni
Dicat merah oleh pak Toni
Siapa yang mau berusaha
Dia akan dapat rejeki

Daun talas dipingir kali
Orang malas hanya bermimpi

Botol plastik dipinggir jurang
Hancur berkeping tertimpa batu
Jadi orang jangan pecundang
Bikin hati jati kaku

Yu juminten kembrukan botho
Cukup semanten pantun kulo

Yu Juminten kethiban taksi
Mati

hehehehe
Tag : Nasehat, Pantun
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top