Siapa yang berbicara dengan omongan lirih
Mengesankan pendengar mengalihkan pembicaraanmu
yang semu itu
Lalu kau coba menghibur diri
Serasa bahagia mengobati hati
Tahukah kau
Manusia mana yang tidak punya hati.
Bicaramu seakan kebenaran ada padamu
Tidak peduli melihat manusia yang rendah budi
Lalu saja cap itu masih sering terlontar dari bibirmu
Aduhai
Betapa bangkrut aku mengenalmu
Bukan kebaikan yang diperoleh
Kebencian yang kudapat
Seyogyanya berpikir
Kita kenal bukan diawal lahir
Satu tahun dua tahun tiga tahun
Jangan merasa cukup mengenalku seluruh
Tapi sayang kawan...
Pengadilanmu memang bukan untuk keadalin
Karena pengadilanmu penghukuman
Belum lama kita bersama
Kau sudah jatuhkan diriku dengan fatwa
Mengesankan pendengar mengalihkan pembicaraanmu
yang semu itu
Lalu kau coba menghibur diri
Serasa bahagia mengobati hati
Tahukah kau
Manusia mana yang tidak punya hati.
Bicaramu seakan kebenaran ada padamu
Tidak peduli melihat manusia yang rendah budi
Lalu saja cap itu masih sering terlontar dari bibirmu
Aduhai
Betapa bangkrut aku mengenalmu
Bukan kebaikan yang diperoleh
Kebencian yang kudapat
Seyogyanya berpikir
Kita kenal bukan diawal lahir
Satu tahun dua tahun tiga tahun
Jangan merasa cukup mengenalku seluruh
Tapi sayang kawan...
Pengadilanmu memang bukan untuk keadalin
Karena pengadilanmu penghukuman
Belum lama kita bersama
Kau sudah jatuhkan diriku dengan fatwa
Tag :
Renungan