Puisi Rintik Hujan

Sekian bulan aku tidak mendengarkanmu
Hanya panas meranggas debu membisu
Menambah bekas luka menganga
Pada hati haus jelaga

Gersang...

Panas...

Berdebu...

Senyap...

Silau...

Pantulan cahaya surya menyorot bumi tandus
Berharap jatuh rintik hujan walau beberapa tetes

Tiba saatnya...

Mendung yang berderet membentuk singgasana megah.
Dengan tarian tak tampak angin berarah
Bingkai hiasan kelap-kelip disertai gemuruh
Tampak gaduh..
Iring-iringan pasukan awan
Mengirimkan rintik hujan di waktu siang.

Akhirnya datang waktu
Yang paling ditunggu
Para makluk penghuni bumi
Nikmat Tuhan datang Memberi

Alhamdulillah kuucapkan pujian
Nikmat rintik hujan menjadikan
Bumiku yang gersang merindang

Dan nikmat mana lagi yang akan aku dustakan?

Tag : Renungan
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top