Perseteruan Andrea Hirata Laskar Pelangi dengan Damar Juniarto


Ketika membaca media online terkenal tidak tahu kenapa saya tiba-tiba tertarik sebuah artikel tentang lascar pelangi. Setelah saya klik ternyata baru ngeh kalau mereka berdua lagi ada masalah.

Dalam hal ini tentang masalah klaim oleh Andrea Hirata dalam pengakuan internasionalnya kemudian dan dikritik oleh Damar Juniarto di kompasiana (http://media.kompasiana.com/buku/2013/02/13/pengakuan-internasional-laskar-pelangi-antara-klaim-andrea-hirata-dan-faktanya-533410.html)

Ternyata dari kritik tulisan Damar Juniarto membuat Andrea Hirata mengambil tindakan. Berita yang saya baca di vivanews.co.id menunjukkan bahwa pihak AH akan menuntut balik dan menyerahkan kasusnya kepada pengacara sekaligus politisi kondang Yusril Ihza Mahendra silahkan lihat http://nasional.news.viva.co.id/news/read/392143-andrea-hirata-menjawab-tudingan-melakukan-kebohongan

Sebagai seorang blogger sekaligus pecinta sastra dan puisi saya sebenarnya hanya menyayangkan sikap yang ditempuh oleh AH, seharusnya ditempuh dahulu dengan cara kekeluargaan. Pengadilan adalah jalan terakhir.

Media Menjadi Efek Anti Kritik


Berkaca dari banyaknya orang bebas mengeluarkan pendapat maka dengan serta merta banyak orang juga apriori terhadap kritik. Banyak multi tafsr yang beredar masalah kritik apalagi dengan tedeng memberi nasehat atau apalah…

Tapi secara pribadi yang namanya nasehat dan kritik memang perlu tetapi tidak begitu saja langsung ceplas ceplos, dan lebih menjengkelkan menggunakan akun palsu di media. Dalih kritik dan nasehat tetapi dalam pandangan orang yang dikritik penafsirannya menjadi penghinaan.

Oke, jika memang itu adalah sebuah kritik atau nasehat maka ada 2 keadaan yang perlu dilakukan.

1. Menasehati langsung 4 mata, ini adalah langkah pertama yang patut kita lakukan. Meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan secara langsung akan lebih mudah mengena.

2. Mengambil tindakan, setelah member kritik dan nasehat langsung berkali-kali tetapi tidak mempan baru langkah berikutnya Anda ambil dengan cara membuat bantahan di media di umumin di tempat ramai.

Tetapi inilah yang terjadi begitu bebasnya menulis dan begitu bebasnya berpendapat. Sikap tabayunpun menjadi nomer buncit kesekian kalinya.

Salam nasehat
Tag : Berita
Puisi dan Kisah. Powered by Blogger.
Back To Top